Nonton Bersama dan Lomba Kuis Semarakkan Pesta Pelindung Stasi Sri Gunting

Tujuan utama bagi kamu, yang bergabung dalam hidup bersama adalah untuk hidup secara harmonis dalam rumahmu, seharti dan sejiwa tertuju pada Allah."

(Regula Santo Agustinus Artikel 3 )

Sekitar seratus orang dari tiga lingkungan yang ada di Stasi Srigunting berkumpul di Aula Asmika Gereja St. Benedictus pada hari Sabtu 6 juli 2024. Mereka berkumpul untuk menonton film dokumenter Riwayat Hidup Santo Benedictus Abbas.

Saut Aritonang sebagai Ketua Dewan Pastoral Stasi (DPS) St. Benedictus Sri Gunting, mengatakan dalam pengantarnya sebelum pemutaran film dimulai bahwa umat stasi harus mengetahui tentang kehidupan Santo Benedictus sebagai pelindung gereja mereka.

Santo Benedictus adalah seorang yang taat kepada Tuhan dimasa kecilnya. Iblis menggodanya di masa remajanya, tetapi dia tidak menyerah. Saut melanjutkan, "Justru dia pergi ke kapel dan meminta perlindungan Tuhan." "Dia adalah santo pertapa yang menunjukkan bahwa semuanya kekuasaan Tuhan. Santo Benedictus ini santo yang patut kita tiru,” lanjutnya Saut.

Riwayat Hidup Santo Benedictus Abbas, yang berdurasi sekitar 18 menit ini, dibuat oleh salah satu anggota Stasi Sri Gunting. Jay Silalahi adalah seorang teknisi IT yang mengerjakan film dokumenter ini selama dua bulan.

Setelah pemutaran film, kegiatan dilanjutkan dengan melihat foto-foto awal berdirinya Gereja Katolik di Stasi Sri Gunting. dalam kegiatan panitia juga menyediakan jagung, ubi rambat, dan ubi kayu untuk dibakar di atas api unggun yang telah disiapkan, sehingga suasana pemutaran film ini tetap hangat.

Dalam merayakan Pesta Pelindung Gereja dan Hari Ulang Tahun ke-14 Gereja Katolik Santo Benedictus Stasi Sri Gunting, banyak kegiatan termasuk pemutaran film dokumenter ini. Pada hari Minggu, 7 Juli 2024, dilaksanakan perayaan ekaristi yang dilanjutkan dengan kuis dan pemutaran film pada Sabtu malam.

Sebagai Informasi tambahan Gereja Katolik St. Benedictus Stasi Sri Gunting telah beroperasi sejak 11 Juli 2010. Saat ini, stasi ini berparoki di Paroki Santa Maria Tanjung Selamat, terdapat tiga Lingkungan yaitu : St. Yoseph, St. Maria Ratu Damai, dan St. Fransiskus Xaverius. Stasi ini memiliki total 81 kepala keluarga kurang lebih ± 300 jiwa.